Sabtu, 27 Oktober 2012

Hai Pemuda


HAI PEMUDA

Hai pemuda singsingkan lengan bajumu
Harapan negeri tersemat dipundakmu
Tuntut ilmu giat berjuang bersama
Kita songsong masa depan nan mulia

Masa muda jangan terbuang percuma
Pastikan langkah untuk wujudkan asa
Tiada guna berpangku tangan semata
Bangkitkan negeri harapan masih ada

Ibu pertiwi menanti langkah sucimu
Satu niat satu tekad kita maju
Pikir karya kerja nyata langkah bersama
Kita bangun Indonesia adil sejahtera

“Hai Pemuda”
Munsyid : Izzatul Islam

Sepenggal bait dari nasyid yang dilantunkan oleh group izzatul islam sepintas menyampaikan kepada kita tentang gambaran peran dan fungi para pemuda. Bahwa pemuda adalah harapan bangsa yang dituntut untuk menjadi generasi pengganti yang akan melanjutkan estafet perjuangan. Pemuda dituntut untuk memimpin perubahan. Bahkan kehadiran seorang pemuda merupakan penantian dari sang ibu pertiwi yang kita cintai ini.Di dalam diri para pemuda terdapat sebuah kekuatan besar yang jika dekelola dengan tepat, maka akan menghasilkan energi yang sangat besar. Energi perubahan yang dapat meneggelamkan segala bentuk keburukan di hadapan.
Namun jauh diatas harapan kita semua bagaimana kondisi para pemuda saat ini. Tak terkira akal fikiran anak SMP sudah berani berbuat yang tidak wajar, anak remaja sekolah menengah atas asyik tawuran. Belum lagi tindak kriminal obat terlarang, pencurian, perampokkan serta pemerkosaan. Tak jarang kita menyaksikan berita yang menyedihkan ini hadir di media atau bahkan terjadi disekitar kita.
Namun jika kita merenung sejenak, memperhatikan indahnya makna yang terkandung dalam kitabullah. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT khusus memberikan ruang yang membahas tentang pemuda. Tentu kita ingat sebuah surah yang ada dalam Al-Qur’an, surah yang menceritakan tentang perjuangan beberapa orang pemuda dalam menyelamatkan keyakinan di atas penindasan dari pemimpin mereka yang berlaku dzalim terhadap rakyatnya. Mereka adalah ash-habul kahfi. Allah SWT menerangkan beberapa karakter yang dimiliki oleh mereka yang kiranya ini harus ada didalam diri para pemuda saat ini. Yakni pada Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 13-14:

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran."

Ayat-ayat yang memuliakan pemuda. Ayat-ayat yang mengisahkan langkah-langkah perjuangan pemuda, keteguhan perjuangan pemuda, ketabahan dalam menghadapi tantangan dan resiko. Karena segala bentuk kondisi yang kita lihat saat ini salah satu penyebabnya adalah pada diri pemuda yang tidak mampu melewati ujian zaman yang ada saat ini. Sehingga mudah terperdaya oleh keadaan yang ada disekitarnya.

Ciri yang pertama : Allah mengatakan, mereka itu adalah pemuda. Pemuda yang bagaimana yang dipuji oleh Allah ini? Allah katakana mereka adalah pemuda yang amanu, pemuda yang mempunyai keyakinan, pemuda yang mempunyai kedalaman iman dan pemuda yang memiliki keteguhan hati. Dan kekuatan……kekuatan itu bersumber dari imannya kedapa Allah SWT.
Cukupkah pemuda dengan imannya? Iman memang landasan, iman memang basis, iman memang fundamen bagi kehidupan siapaun apalagi pemuda. Akan tetapi kata Allah, wazidnahum huda… Kata Alah, kami beri petunjuk kepada mereka , kami beri petunjuk pada jalan yang lurus. kami beri petunjuk kepada jalan yang benar, kepada langkah-langkah perjuangan yang benar, kami beri petunjuk ke arah yang tepat, dan kami beri petunjuk apa yang harus dicapai dalam berjuang.
Ciri yang kedua, pemuda hari ini adalah pemuda yang selalu meminta kekuatan kepada Allah dalam langkah perjuangannya, pemuda yang memohon petunjuk kepada Allah akan arah perjuangannya dan pemuda yang meminta kepada Allah agar di mudahkan dan dikuatkan dalam perjuangannya. Pemuda hari ini harus lebih mendekatkan diri kepada Allah agar diberikan petunjuk yang jika Allah SWT inginkan maka tak ada seorang jua pun yang dapat menghilangkannya dari hadapan.
Kemudaian ciri yang ketiga adalah, Warabatna ala kulubihim. Kata Allah, kami teguhkan hatinya, kami kokohkan tekadnya, kami gembleng keyakinannya… Para pemuda harus memiliki keteguhan hati. Dalam langkah perjuangan bukan tak mungkin banyak hal yang selalu menyebabkan diri ingin meninggalkan medan pertempuran, mundur mengalah dan lemah akan cobaan yang ada. Namun pemuda dituntut untuk berupaya sekeras mungkin seraya memohon kepada Allah agar diberikan keteguhan hati tatkala berjuang seperti pada pemuda diri kahfi.

Kemudian Allah menggambarkan karakter perjuangan pemuda, idzkomu fakolu. Ini adalah ciri keempat yang harus dimiliki pemuda yakni mereka bangkit dan berkata. Pemuda tidak rela untuk duduk-duduk, pemuda tidak rela untuk berpangku tangan, dia selau bangkit dan bangkit untuk terus berjuang….Pemuda, selamanya mempunyai semangat kebangkitan ketika yang lain lumpuh. Pemuda selamanya mempunyai semangat kebangkitan ketika yang lainnya lesu. Pemuda selalu memberikan inspirasi akan kebangkitan ketika yang lain bosan. Pemuda bersifat deklaratif, bersifat proklamatif, dan berjuang dengan atraktif. Pemuda tidak pernah menutup mulutynya karena ketakutan, pemuda tidak pernah gemetaran kakinya karena ancaman, pemuda tidak pernah lunglai lututnya karena tekanan dan penderitaan.

Karena itu, wahai pemuda…bangkit dan proklamirkan perjuanganmu, bangkit dan deklarasikan perjuanganmu, bangkit dan aktraktif perjuanganmu. Karena Allah, Rasul dan seluruh ummat manusia menunggu kedatanganmu. Kedatangan yang membawa kepada kebaikan, kedatangan yang membawa angin segar perubahan. Serta ketangan yang membawa menuju kehidupan yang cemerlang dikemudian hari.
Inilah keempat ciri yang harus ada dalam diri pemuda saat ini dalam menjawab tantangan globalisasi menuju kehidupan yang lebih islami. Dan akhirnya, kemangan sejati yang akan diraih pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara menjadi sesuatu yang pasti. Bangkit pemuda, harapan perubahan itu akan selalu ada…

Samarinda, 27 Oktober 2012
Oleh : Dwipa Aprianur, Samarinda Kalimantan Timur
085753671538, ikhwandwipa@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar