Ujian itu sesuatu banget…
Hadir
ke dunia bersama berjuta karunia…
Janganlah
bertekuk lutut dalam pelukan putus asa…
Jangalah
bersimpuh di hadapan duka…
Hadapilah
segala tantangan sambutlah harimu dengan suka cita…
Hadapilah
segala ujian dalam kesulitan pasti ada kemudahan…
Munsyid
: Shoutul Harokah – Hadapilah –
Para pemuda, mulai dari SMA
hingga yang kuliah. Wah… udah tiba masa ujian nih. Ada yang sudah selesai, lega
rasanya J.
Namun ada yang belum, mesti mempersiapkan dengan matang agar mendapatkan hasil
yang maksimal. Sesungguhnya walaupun masa-masa ujian itu adalah masa-masa yang
menakutkan, saat-saat yang menegangkan, dan ingin rasa lari daripadanya. Namun
inilah yang harus dilalui dan dihadapi. Sebab jikalau kita menghindarinya maka
kita tidak akan selesai sekolahnya. Atau kuliahnya akan terhambat. Betul tidak?
Oleh sebab itu ujian adalah sebuah tantangan yang harus dilewati untuk sebuah
tujuan dan cita. Ia adalah anak tangga yang harus kita daki. Walau mungkin
semakin tinggi semakin lelah, itulah pertanda bahwa kualitas diri kita semakin
lebih baik. Ujian itu sesuatu yang berat namun pasti kita lalui dan dapatkan.
Dalam setiap ujian ada
nilai. Nilai akan diberikan kepada setiap peserta ujian atas seberapa besar
usaha yang ia berikan untuk mempersiapkan dan menghadapi ujian yang diberikan. Semakin
baik usaha akan meningkatkan kemampuan kita. Semakin baik kemampuan kita
menghadapi ujian, maka nilai yang dihasilkan pula akan baik. Tingkat kesulitan
ujian beragam disetiap waktu. Semakin tinggi kelas kita semakin sulit pula soal
ujiannya. Tingkat kesulitan soal anak kelas 1 SD berbeda dengan soal anak kelas
2 SD. Begitu pula seterusnya. Semakin tinggi kelas kita, soal yang di berikan
juga semakin sulit. Sang pemberi ujian sungguh mengetahui kemampuan diri kita
untuk menghadapi ujian yang Dia berikan. Dia telah memberikan kita bekal
pelajaran dan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi soalan dalam ujian. Karena
sungguh Dia tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan kita. “Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (Qs Al Baqarah : 286).
Jikalau kita berhasil
menjawab soal ujian dengan baik dan benar sesuai dengan target yang diberikan, insya Allah kita akan lulus dan berhak
atas kenaikan kelas lebih tinggi. Jikalau belum berhasil maka ada ujian
susulan. Sampai benar-benar kita mampu melewati ujian tersebut. Sungguh sang
pemberi ujian ingin agar kita berhasil menjawab soalan dengan baik dan tepat.
Bahkan Dia memberikan kesempatan untuk mengulang sampai berhasil.
Ujian
itu sesuatu yang “memaksa”
Pertama, memaksa kita untuk
berusaha, untuk mempersiapkan segalanya. Berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Tak
kenal lelah demi mempersebahkan yang terbaik. Teringat dahulu ketika ingin
menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Segalanya dipersiapkan mulai dari
materi-materi, soal-soal. Waktu digunakan dengan maksimal untuk belajar.
Sepulang sekolah tidak ada kata main dan membuang waktu untuk hal-hal sia-sia.
Ikut bimbingan belajar, diskusi kelompok atau sekedar menjawab latihan soal.
Semua dilakukan untuk mendapatkan nilai terbaik dan lulus dengan hasil yang
sempurna dan memuaskan. Ujian itu memang memaksa kita. Memaksa untuk menjadi
lebih baik. Bener gak???
Kedua, memaksa kita untuk
lebih semangat lagi beribadah dan berdo’a. Ada seorang sahabat yang merasa
kesulitan untuk bangun sholat malam. Tiba suatu ketika esok hari ia ingin maju
sidang tugas akhir. Dengan tekat kuat akhirnya ia dapat bangun malam dan
berdua-dua dengan Rabb-nya. Memanjatkan do’a agar diberikan kemudahan dalam
menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh dosen penguji. Walaupun
sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk dapat bangun malam hari.
Namun sungguh ujian itulah yang memaksa diri kita untuk lebih dekat pada-Nya.
Karena sesungguhnya pusat segala kekuatan itu ada pada-Nya. Ujian sebesar
apapun itu dapat dengan mudah dilalui dengan dekat dan memohon kekuatan dari-Nya.
Setelah berikhtiar mari bertawakal serahkan pada-Nya. Jadi ujian itu memaksa
kita agar lebih sholeh dan dekat
dengan-Nya kan. Bener gak???
Ketiga, ujian itu memaksa
kita untuk selalu bersabar. Jika soal ujiannya mudah untuk kita jawab sih oke-oke
aja. Namun jikalau mendapat soal yang
sulit. Soal yang sulit ibarat ujian yang berat. Wah… terkadang kita merasa
ingin sekali mundur dan menyerah. Namun itulah makna ujian. Kita dituntut untuk
sabar dalam menghadapinya. Dikarenakan keyakinan yang mendalam bahwa sang
pemberi ujian adalah sang maha mengetahui akan kemampuan kita, sang pemberi ujian
ingin agar kita semakin menjadi pribadi yang lebih baik dengan ujian tersebut.
Dan yang terpenting adalah agar kita semakin dekat pada-Nya. Karena ujian itu
maha kecil dan Dia maha besar. Allahuakbar! Bersabarlah sungguh Allah bersama
orang yang sabar. Bersabarlah maka engkau akan mampu mengalahkan mushmu seperti
firmannya : “Hai Nabi,
kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang
sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.
Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum
yang tidak mengerti.” (Qs Al Anfaal : 65). Jadilah
air yang sabar. Walaupun ia tertahan oleh sebuah dinding, ia sabar. Sabar
menunggu sang mentari datang membuatnya dapat menguap dan menjadi hujan. Pada
akhirnya air tersebut berhasil melewati rintangan yang ada dihapannya. Jadi ujian
itu memaksa diri kita menjadi pribadi yang sabar. Bener gak???
Sungguh ujian itu sesuatu banget…
Seperti lirik lagu diawal. Ujian itu sesuatu yang panas seperti panasnya terik
sang surya, namun hadirnya memberikan berjuta karunia. Karunia untuk hidup kita
menjadi lebih baik dan bermakna. Ibarat air yang terus bergerak, gerakan air
menyebabkan ia menjadi air yang sehat yang kaya akan oksigen. Namun berbeda
halnya air yang tenang. Air yang tenang ibarat hidup yang adem ayem tanpa ujian. Air yang tenang menjadi sarang penyakit dan
tumbuh berkembangnya bakteri yang menyebabkan air tersebut tidak bermanfaat dan
cenderung membahayakan.
Ujian itu sesuatu baget…
sesuatu yang membuat kita tak bertekuk lutut dalam pelukan putus asa dan
bersimpuh dihadapan duka tanpa mau berusaha. Karena ujian memaksa kita untuk
selalu berusaha dan bekerja keras agar berhasil atau sekiranya gagal, maka kita
akan bersungguh dalam ujian susulan untuk dapat melewatinya.
Oleh sebab itu, hadapilah
segala tantangan dan sambutlah harimu dengan suka cita. Hadapilah segala ujian
karena sungguh dalam kesulitan pasti ada kemudahan. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs Al Insyirah : 5-6).
Dan
kepada setiap ujian yang datang hadapilah sobat… hadapilah… dan yakinlah Allah
bersama kita dan yakinlah kemenangan dan pertolongan Allah akan segera datang.
“nashru minallah wa fathun kariib…”. Wallahu’alam bi Ash Showab.
Dwipa
Aprianur
Samarinda,
Kalimantan Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar